all about me
SEMUA ADA DISINIIIIII .

Yenny Kusumawati

Sabtu, 16 April 2011
me and my lovely
makin sayang aja saya sama pacar saya :)
walaupun kadang2 nyebelin tapi akuu sayaang bgt dan akuu jug salut bgt sama kesabaranya dia ngadepin aku yg banyak egoisnya (sadar diri) HAHAHA .
ga terasa bgt udah 7 bulan gue sama dia , kata dia mudah2an langgeng mpe kakek nenek :)
amiiin . semoga .
Senin, 21 Februari 2011
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
Miksi ( BERKEMIH ).
Miksi adalah Proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Proses ini terdiri dari dua langkah utama yaitu:
1. Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat di atas nilai ambang.
2. Timbul nilai refleks saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan kandung kemih, atau jika ini gagal, setidak – tidaknya menimbulakan kesadaran akan keinginan untuk berkemih.
· ANATOMI FISIOLOGI DAN HUBUNGAN SARAF PADA KANDUNG KEMIH.
Pada dinding kandung kemih terdapat 2 bagian yang besar ruangan yang berdinding otot polos yaitu:
1. Badan (korpus) merupakan bagian utama kandung kemih dimana urin berkumpul.
2. Leher (kolum), merupakan lanjutan dari badan yang berbentuk corong, berjalan secara inferior dan anterior ke dalam daerah segitiga urogenital dan berhubungan dengan uretra. Bagian yang lebih rendah dari leher kandung kemih disebut uretra posterior karena hubungannnya dengan uretra.
Otot polos kandung kemih disebut otot detrusor. Serat-seratnya meluas ke segala arah dan, bila berkontraksi, dapat meningkatkan tekanan dalam kandung kemih menjadi 40 sampai 60 mmHg, dengan demikian, kontraksi otot detrusor adalah langkah terpenting unruk mengosongkan kandung kemih. Sel – sel otot polos dari otot detrusor terangkai satu sama lain sehingga timbul aliran listrik berhambatan rendah dari satu sel otot ke sel yang lain. Oleh karena itu, potensial aksi dapat menyebar ke seluruh otot detrusor, dari satu sel otot ke sel otot yang berikutnya, sehingga terjadi kontraksi seluruh kandung kemih.
Pada dinding posterior kandung kemih, tepat di atas bagian leher dari kandung kemih, terdapat daerah segitiga kecil yang disebut trigonum. Bagian terendah dari afeks trigonum adalah bagian kandung kemih yang membuka menuju leher masuk ke dalam uretra posterior, dan kedua ureter memasuki kandung kemih pada sudut tertinggi di trigonum. Trigonum sangat dikenal dengan mukosanya, yaitu lapisan tang paling dalam kandung kemih yang paling lembut di bandingkan dengan lapisan – lapisan yang lainnya berlipat-lipat berbentuk rugae. Masing -masing ureter pada saat memasuki kandung kemih, berjalan secara oblique melalui otot detrusor dan kemudian melewati 1 sampai 2 sentimeter lagi di bawah mukosa kandung kemih sebelum mengosongkan diri ke dalam kandung kemih.
Leher kandung kemih (uretra posterior) panjangnya 2 sampai 3 sentimeter, dan dindingnya terdiri dari otot detrusor yang bersilangan dengan sejumlah besar jaringan elastic. Otot pada derah ini disebut sfingter internal. Sifat tonusnya secara normal mempertahankan leher kandung kemih dan uretra posterior agar kosong dari urin dan, oleh karena itu mencegah pengosongkan kandung kemih sampai tekenan pada daerah utama kandung kemih meningkat di atas ambang kritis.
Setelah uretra posterior, uretra berjalan melewati diafragma urogenital, yang mengandung lapisan otot yang disebut sfingter eksterna kandung kemih. Otot ini merupakan otot lurik yang berbeda dengan otot pada badan dan leher kandung kemih, yang hanya terdiri dari otot polos. Otot sfingter eksterna bekerja dibawah kendali system saraf volunter dan dapat digunakan secara sadar untuk menahan miksi (berkemih) bahkan bila kendali involunter berusaha untuk mengosongkan kandung kemih.
PERSARAFAN KANDUNG KEMIH.
Persarafan utama kandung kemih ialah nervus pelvikus, yang berhubungan dengan medulla spinalis melalui pleksus sakralis, terutama berhunbungan dengan medulla spinalis segmen S2 dan S3. Berjalan melalui nervus pelvikus ini adalah serat saraf motoik. Serat sensorik mendeteksi derajat regangan pada dinding kandung kemih. Tanda – tanda regangan dari uretra posterior bersifat sangat kuat dan terutama bertanggung jawab untuk mencetuskan refleks yang menyebabkan kandung kemih.
Saraf motorik yang menjalar dalam nervus pelvikus adalah serat para simpatis. Serat ini berakhir pada sel ganglion yang terletak dalam dinding kandung kemih, saraf postganglion pendek kemudian mempersarafi otot detrusor.
Selain nervus pelvikus, terdapat dua tipe persarafan lain yang penting untuk fungsi kandumg kemih. Yang terpenting adalah serat otot lurik yang berjalan melalui nervus pudendal menuju sfingter eksternus kandung kemih, yang mempersarafi dan mengontrol otot lurik pada sfingter. Selain itu kandung kemih juga menerima saraf simpatis dari rangkaian simpatis melalui nervus hipogastrikus, terutama hubungan dengan segmen L2 medula spinalis. Serat simpatis ini mungkin terutama merangsang pembuluh darah dan sedikit mempengaruhi kontraksi kandung kemih. Beberapa serat saraf sensorik juga berjalan melalui saraf simpatis dan mungkin penting dalam menimbulkan sensai rasa penuh dan pada beberapa keadaan rasa nyeri.
TRANSPOR UNIR DARI GINJAL MELALUI URETER DAN MASUK KEDALAM KANDUNGAN KEMIH.
Urin yang keluar dari kandungan kemih mempunyai komposisi utama yang sama dengan cairan yang keluar dari duktus koligentes; tidak ada perubahan yang berarti pada komposisi urin tersebut sejak mengalir melalui kaliks renalis dan ureter sampai kandung kemih.
Urin mengalir dari duktus koligentes masuk ke kaliks renalis, meregangkan kaliks renalis dan meningkatkan aktivitas pacemakernya, yang kemudian mencetuskan kontraksi peristaltik yang menyebar ke pelvis renalis dan kemudian turun sepanjang ureter dangan demikian mendorong urin dari pelvis renalis ke arah kandung kemih. Dinding ureter terdiri dari otot polos dan dipersafari oleh saraf simpatis dan parasimpatis seperti juga neuron-neuron pada pleksus intramular dan serat-saraf yang meluas diseluruh panjang ureter. Seperti hanya otot polos pada organ viscera yang lain, kontraksi perislaltik pada ureter ditingkatkan oleh perangsangan parasimpatis dan dihambat oleh perangsangan simpatis.
Ureter memasuki kandung kemih menembus otot detrusor di daerah trigonum kandung kemih. Normalnya ureter berjalan secara oblique sepanjang beberapa sentimeter menembus kandung kemih. Tonus normal dari otot detrusor pada dinding kandung kemih cenderung menekan ureter, dengan demikian mencegah aliran balik urin dari kandung kemih waktu tekanan di kandung kemih. Setiap gelombang peristaltic yang terjadi sepanjang ureter akan meningkatkan tekanan dalam ureter sehingga bagian yang menembus kandung kemih membuka dan memberi kesempatan kandung urin mengalir ke dalam kandung kemih.
Panjang ureter yang menembus kandung kemih kurang dari normal, sehingga kontraksi kandung kemih tidak selalu menimbulkan penutupan ureter secara sempurna. Akibatnya, sejumlah urin dalam kandung kemih terdorong kembali ke dalam ureter ini disebut refluks vesikoureteral. Refluks semacam ini dapat menyebabkan pembesaran ureter dan jika parah dapat meningkatkan tekanan kaliks renalis dan struktur – struktur dan di medula renalis, mengakibatkan kerusakan daerah ini.
PEMGISIAN KANDUNG KEMIH DAN TONUS DINDING KANDUNG KEMIH;SISTOMETROGRAM
Perubahan tekanan intravesikular sewaktu kandung kemih terisi dengan urin.pada saat tidak ada urin di dalam kandung kemih ,tekanan intravesikuler,sekitar 0,tetapi setela terisi urin sebanyak 30 sampai 50 mililiter,tekanan meningkat menjadi 5sampai 10 sentimeter air.tambahan urin sebanyak 200 sampai 300 mililiter hanya sedikit menambah peningkatan tekanan,nilai tekanan yang konstan ini di sebabkan oleh tonus intrinsic pada dinding kandung kemih sendii.bila urin yang terkumpul di dalam kandung kemih lebih banyak dari 300 sampai 400 mililiter,akan menyebabkan peningkatan tekanan secara cepat.
Punak tekanan dapat meningkat hanya beberapa sentimeter air,atau mungkin meningkat hingga lebih dari 100 sentimeter air.puncak tekanan ini disebut gelombang mikturisi
REFLEKS MIKTURISI
seiring dengan pengisian kandung kemih,mulai tampak peningkatan kontraksi mikturisi,seperti yang di tunjukan oleh bentuk runcing terputus putus.kontraksi ini di hasilkan dari reflex regang yang di picu oleh reseptor regang sensorik.didalam kandung kemih yang lebih tinggi,sinyal sensorik dari reseseftor regang kandung kemih di kirimkan ke segmen sakralis dari medulla spinilis melalui saraf velpis,kemudian di kembalikan secara reflex kekandung kemih melalui serabut saraf parasimpatis dengan menggunakan fersarapan yang sama.
Bila kandung kemih hanya terisi sebagian,kontraksi mikturisi ini biasanya akan berelaksasi secara sepontan dalam waktu kurang dari semenit,otot detrusor,berhenti berkontraksi,dan tekanan turun kembali ke nilai dasar.ketika kandung kemih terus terisi,reflex mikturisi menjadi semakin sering dan menyebabkan kontraksi otot detrusor yang lebih kuat.
Jadi,reflex mikturisi merupakan sebuah sikus yang lengkap yang terdiri dari:
Kenaikan tekanan secara cepat dan progresif
Periode tekanan menetap
Kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus basal.
Bila reflex mikturisi yang telah terjadi tidak mampu mengosongkan kandung kemih,elemem persarafan pada reflex ini biasanya akan tetapa keadaan terhinhibisi selama beberapa menit hingga 1 jam aytau lebih sebelum terjadi reflex mikturisi berikutnya
PERANGSANGAN ATAU PENGHAMBATAN BERKEMIH OLEH OTAK.
Pusat – pusat ini antara lain:
Pusat perangsang dan penghambat kuat dalam batang otak, terutama terletak di ponds, dan
beberapa pusat yang terletak korteks serebral yang terutama bekerja penghambat tetapi dapat menjadi perangsang.
Refleks berkemih merupakan dasar penyebab terjadinya berkemih, tetapi pusat yang lebih tinggi normalnya memegang peranan sebagai pengendali akhir dari berkenmih sebangai berikut:
Pusat yang lebih tinggi menjaga secara parsial penghambatan refleks berkemih kecuali jika peristiwa berkemih dikehendaki.
apusat yang lebih tinggi dapat mecegah berkemih, bahkan jika refleks berkemih timbul, dengan membuat kontraksi tonik terus menerus pada sfingter eksternus kandung kemih sampai mendapatkan waktu yang baik untuk berkemih.
Jika tiba waktu berkemih, pusat kortikal dapat merangsang pusat berkemih sacral untuk membantu untuk mencetuskan refleks berkemih dan dalam waktu bersamaan menghambat sfingter eksternus kandung kemih sehingga peristiwa berkemih dapat terjadi.
Berkemih di bawah keinginan biasanya tercetus dengan cara berikut: Pertama, seseorang secara sadar mengkontraksikan otot – otot abdomennya, yang meningkatkan tekanan dalam kandung kemih dan mengakibatkan urin ekstra memasuki leher kandung kemih dan uretra posterior di bawah tekanan, sehingga meregangkan dindingnya.
KELAINAN BERKEMIH.
1. KANDUNG KEMIH ATONIK AKIBAT DESTRUKSI SERAT SARAF SENSORIK.
Kontraksi refleks berkemih tidak akan timbul apabila serat saraf sensorik dari kandung kemih ke medulla spinalis dirusak, dengan demikian menghambat tranmisi sinyal regangan dari kandung kemih. Jika ini terjadi, seseorang akan kehilangan kendali terhadap kandung kemih, meskipun serat eferen dari medulla ke kandung kemih masih intak dan meskipun hubungan neurogenik dengan otak juga intak. Bila tidak terjadi pengosongan secara periodic, kandung kemih akan terisi terus kapasitasnya, dan suatu saat akan mengeluarkan beberapa tetes urin ke uretra. Hal ini disebut inkontinensia overflow.
2. KANDUNG KEMIH OTOMATIS AKIBAT KERUSAKAN MEDULA SPINALIS DI ATAS DAERAH SAKRAL.
Jika medulla spinalis di rusak di atas daerah sacral tetapi segmen sacral masih intak, refleks berkemih yang khas masih dapat terjadi. Namun, refleks refleks tidak lagi dikendalikan lagi oleh otak. Selama hari – hari pertama sampai beberapa minggu setelah medulla spinalis tersebut rusak, refleks berkemih tertekan akibat keadaan yang di sebut “syok spinal” yang di sebabkan oleh kehilangan mendadak impuls rangsang dari batang otak dan serebrum. Namun, bila pengosongan kandung kemih dilakukan secara periodic melalui kateterisasi guna mencegah cedera kandung kemih akibat peregengan kandung kemih yang berlebihan, kemampuan perangsangan refleks berkemih meningkatsecrara bertahap sampai refleks berkemih normal kembali; kemudian, pengosongan kandung kemih secara periodic (waktunya tidak diketahui) timbul.
Yang menimbulkan dan relative tidak terkendalinya berkemih, keadaan ini berasal dari kerusakan parsial pada medulla spinalis atau batang otak yang mengganggu hampir seluruh sinyal penghambat. Oleh karena itu, impuls rangsang yang terus menerus memasuki medulla spinalis membuat pusat sacralis begitu mudah terangsang bahkan dengan sedikit urin saja, sudah dapat mencetuskan refleks berkemih yang tak terkendali, dan dengan demikian menyebabkan sering berkemih.
Miksi adalah Proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Proses ini terdiri dari dua langkah utama yaitu:
1. Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat di atas nilai ambang.
2. Timbul nilai refleks saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan kandung kemih, atau jika ini gagal, setidak – tidaknya menimbulakan kesadaran akan keinginan untuk berkemih.
· ANATOMI FISIOLOGI DAN HUBUNGAN SARAF PADA KANDUNG KEMIH.
Pada dinding kandung kemih terdapat 2 bagian yang besar ruangan yang berdinding otot polos yaitu:
1. Badan (korpus) merupakan bagian utama kandung kemih dimana urin berkumpul.
2. Leher (kolum), merupakan lanjutan dari badan yang berbentuk corong, berjalan secara inferior dan anterior ke dalam daerah segitiga urogenital dan berhubungan dengan uretra. Bagian yang lebih rendah dari leher kandung kemih disebut uretra posterior karena hubungannnya dengan uretra.
Otot polos kandung kemih disebut otot detrusor. Serat-seratnya meluas ke segala arah dan, bila berkontraksi, dapat meningkatkan tekanan dalam kandung kemih menjadi 40 sampai 60 mmHg, dengan demikian, kontraksi otot detrusor adalah langkah terpenting unruk mengosongkan kandung kemih. Sel – sel otot polos dari otot detrusor terangkai satu sama lain sehingga timbul aliran listrik berhambatan rendah dari satu sel otot ke sel yang lain. Oleh karena itu, potensial aksi dapat menyebar ke seluruh otot detrusor, dari satu sel otot ke sel otot yang berikutnya, sehingga terjadi kontraksi seluruh kandung kemih.
Pada dinding posterior kandung kemih, tepat di atas bagian leher dari kandung kemih, terdapat daerah segitiga kecil yang disebut trigonum. Bagian terendah dari afeks trigonum adalah bagian kandung kemih yang membuka menuju leher masuk ke dalam uretra posterior, dan kedua ureter memasuki kandung kemih pada sudut tertinggi di trigonum. Trigonum sangat dikenal dengan mukosanya, yaitu lapisan tang paling dalam kandung kemih yang paling lembut di bandingkan dengan lapisan – lapisan yang lainnya berlipat-lipat berbentuk rugae. Masing -masing ureter pada saat memasuki kandung kemih, berjalan secara oblique melalui otot detrusor dan kemudian melewati 1 sampai 2 sentimeter lagi di bawah mukosa kandung kemih sebelum mengosongkan diri ke dalam kandung kemih.
Leher kandung kemih (uretra posterior) panjangnya 2 sampai 3 sentimeter, dan dindingnya terdiri dari otot detrusor yang bersilangan dengan sejumlah besar jaringan elastic. Otot pada derah ini disebut sfingter internal. Sifat tonusnya secara normal mempertahankan leher kandung kemih dan uretra posterior agar kosong dari urin dan, oleh karena itu mencegah pengosongkan kandung kemih sampai tekenan pada daerah utama kandung kemih meningkat di atas ambang kritis.
Setelah uretra posterior, uretra berjalan melewati diafragma urogenital, yang mengandung lapisan otot yang disebut sfingter eksterna kandung kemih. Otot ini merupakan otot lurik yang berbeda dengan otot pada badan dan leher kandung kemih, yang hanya terdiri dari otot polos. Otot sfingter eksterna bekerja dibawah kendali system saraf volunter dan dapat digunakan secara sadar untuk menahan miksi (berkemih) bahkan bila kendali involunter berusaha untuk mengosongkan kandung kemih.
PERSARAFAN KANDUNG KEMIH.
Persarafan utama kandung kemih ialah nervus pelvikus, yang berhubungan dengan medulla spinalis melalui pleksus sakralis, terutama berhunbungan dengan medulla spinalis segmen S2 dan S3. Berjalan melalui nervus pelvikus ini adalah serat saraf motoik. Serat sensorik mendeteksi derajat regangan pada dinding kandung kemih. Tanda – tanda regangan dari uretra posterior bersifat sangat kuat dan terutama bertanggung jawab untuk mencetuskan refleks yang menyebabkan kandung kemih.
Saraf motorik yang menjalar dalam nervus pelvikus adalah serat para simpatis. Serat ini berakhir pada sel ganglion yang terletak dalam dinding kandung kemih, saraf postganglion pendek kemudian mempersarafi otot detrusor.
Selain nervus pelvikus, terdapat dua tipe persarafan lain yang penting untuk fungsi kandumg kemih. Yang terpenting adalah serat otot lurik yang berjalan melalui nervus pudendal menuju sfingter eksternus kandung kemih, yang mempersarafi dan mengontrol otot lurik pada sfingter. Selain itu kandung kemih juga menerima saraf simpatis dari rangkaian simpatis melalui nervus hipogastrikus, terutama hubungan dengan segmen L2 medula spinalis. Serat simpatis ini mungkin terutama merangsang pembuluh darah dan sedikit mempengaruhi kontraksi kandung kemih. Beberapa serat saraf sensorik juga berjalan melalui saraf simpatis dan mungkin penting dalam menimbulkan sensai rasa penuh dan pada beberapa keadaan rasa nyeri.
TRANSPOR UNIR DARI GINJAL MELALUI URETER DAN MASUK KEDALAM KANDUNGAN KEMIH.
Urin yang keluar dari kandungan kemih mempunyai komposisi utama yang sama dengan cairan yang keluar dari duktus koligentes; tidak ada perubahan yang berarti pada komposisi urin tersebut sejak mengalir melalui kaliks renalis dan ureter sampai kandung kemih.
Urin mengalir dari duktus koligentes masuk ke kaliks renalis, meregangkan kaliks renalis dan meningkatkan aktivitas pacemakernya, yang kemudian mencetuskan kontraksi peristaltik yang menyebar ke pelvis renalis dan kemudian turun sepanjang ureter dangan demikian mendorong urin dari pelvis renalis ke arah kandung kemih. Dinding ureter terdiri dari otot polos dan dipersafari oleh saraf simpatis dan parasimpatis seperti juga neuron-neuron pada pleksus intramular dan serat-saraf yang meluas diseluruh panjang ureter. Seperti hanya otot polos pada organ viscera yang lain, kontraksi perislaltik pada ureter ditingkatkan oleh perangsangan parasimpatis dan dihambat oleh perangsangan simpatis.
Ureter memasuki kandung kemih menembus otot detrusor di daerah trigonum kandung kemih. Normalnya ureter berjalan secara oblique sepanjang beberapa sentimeter menembus kandung kemih. Tonus normal dari otot detrusor pada dinding kandung kemih cenderung menekan ureter, dengan demikian mencegah aliran balik urin dari kandung kemih waktu tekanan di kandung kemih. Setiap gelombang peristaltic yang terjadi sepanjang ureter akan meningkatkan tekanan dalam ureter sehingga bagian yang menembus kandung kemih membuka dan memberi kesempatan kandung urin mengalir ke dalam kandung kemih.
Panjang ureter yang menembus kandung kemih kurang dari normal, sehingga kontraksi kandung kemih tidak selalu menimbulkan penutupan ureter secara sempurna. Akibatnya, sejumlah urin dalam kandung kemih terdorong kembali ke dalam ureter ini disebut refluks vesikoureteral. Refluks semacam ini dapat menyebabkan pembesaran ureter dan jika parah dapat meningkatkan tekanan kaliks renalis dan struktur – struktur dan di medula renalis, mengakibatkan kerusakan daerah ini.
PEMGISIAN KANDUNG KEMIH DAN TONUS DINDING KANDUNG KEMIH;SISTOMETROGRAM
Perubahan tekanan intravesikular sewaktu kandung kemih terisi dengan urin.pada saat tidak ada urin di dalam kandung kemih ,tekanan intravesikuler,sekitar 0,tetapi setela terisi urin sebanyak 30 sampai 50 mililiter,tekanan meningkat menjadi 5sampai 10 sentimeter air.tambahan urin sebanyak 200 sampai 300 mililiter hanya sedikit menambah peningkatan tekanan,nilai tekanan yang konstan ini di sebabkan oleh tonus intrinsic pada dinding kandung kemih sendii.bila urin yang terkumpul di dalam kandung kemih lebih banyak dari 300 sampai 400 mililiter,akan menyebabkan peningkatan tekanan secara cepat.
Punak tekanan dapat meningkat hanya beberapa sentimeter air,atau mungkin meningkat hingga lebih dari 100 sentimeter air.puncak tekanan ini disebut gelombang mikturisi
REFLEKS MIKTURISI
seiring dengan pengisian kandung kemih,mulai tampak peningkatan kontraksi mikturisi,seperti yang di tunjukan oleh bentuk runcing terputus putus.kontraksi ini di hasilkan dari reflex regang yang di picu oleh reseptor regang sensorik.didalam kandung kemih yang lebih tinggi,sinyal sensorik dari reseseftor regang kandung kemih di kirimkan ke segmen sakralis dari medulla spinilis melalui saraf velpis,kemudian di kembalikan secara reflex kekandung kemih melalui serabut saraf parasimpatis dengan menggunakan fersarapan yang sama.
Bila kandung kemih hanya terisi sebagian,kontraksi mikturisi ini biasanya akan berelaksasi secara sepontan dalam waktu kurang dari semenit,otot detrusor,berhenti berkontraksi,dan tekanan turun kembali ke nilai dasar.ketika kandung kemih terus terisi,reflex mikturisi menjadi semakin sering dan menyebabkan kontraksi otot detrusor yang lebih kuat.
Jadi,reflex mikturisi merupakan sebuah sikus yang lengkap yang terdiri dari:
Kenaikan tekanan secara cepat dan progresif
Periode tekanan menetap
Kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus basal.
Bila reflex mikturisi yang telah terjadi tidak mampu mengosongkan kandung kemih,elemem persarafan pada reflex ini biasanya akan tetapa keadaan terhinhibisi selama beberapa menit hingga 1 jam aytau lebih sebelum terjadi reflex mikturisi berikutnya
PERANGSANGAN ATAU PENGHAMBATAN BERKEMIH OLEH OTAK.
Pusat – pusat ini antara lain:
Pusat perangsang dan penghambat kuat dalam batang otak, terutama terletak di ponds, dan
beberapa pusat yang terletak korteks serebral yang terutama bekerja penghambat tetapi dapat menjadi perangsang.
Refleks berkemih merupakan dasar penyebab terjadinya berkemih, tetapi pusat yang lebih tinggi normalnya memegang peranan sebagai pengendali akhir dari berkenmih sebangai berikut:
Pusat yang lebih tinggi menjaga secara parsial penghambatan refleks berkemih kecuali jika peristiwa berkemih dikehendaki.
apusat yang lebih tinggi dapat mecegah berkemih, bahkan jika refleks berkemih timbul, dengan membuat kontraksi tonik terus menerus pada sfingter eksternus kandung kemih sampai mendapatkan waktu yang baik untuk berkemih.
Jika tiba waktu berkemih, pusat kortikal dapat merangsang pusat berkemih sacral untuk membantu untuk mencetuskan refleks berkemih dan dalam waktu bersamaan menghambat sfingter eksternus kandung kemih sehingga peristiwa berkemih dapat terjadi.
Berkemih di bawah keinginan biasanya tercetus dengan cara berikut: Pertama, seseorang secara sadar mengkontraksikan otot – otot abdomennya, yang meningkatkan tekanan dalam kandung kemih dan mengakibatkan urin ekstra memasuki leher kandung kemih dan uretra posterior di bawah tekanan, sehingga meregangkan dindingnya.
KELAINAN BERKEMIH.
1. KANDUNG KEMIH ATONIK AKIBAT DESTRUKSI SERAT SARAF SENSORIK.
Kontraksi refleks berkemih tidak akan timbul apabila serat saraf sensorik dari kandung kemih ke medulla spinalis dirusak, dengan demikian menghambat tranmisi sinyal regangan dari kandung kemih. Jika ini terjadi, seseorang akan kehilangan kendali terhadap kandung kemih, meskipun serat eferen dari medulla ke kandung kemih masih intak dan meskipun hubungan neurogenik dengan otak juga intak. Bila tidak terjadi pengosongan secara periodic, kandung kemih akan terisi terus kapasitasnya, dan suatu saat akan mengeluarkan beberapa tetes urin ke uretra. Hal ini disebut inkontinensia overflow.
2. KANDUNG KEMIH OTOMATIS AKIBAT KERUSAKAN MEDULA SPINALIS DI ATAS DAERAH SAKRAL.
Jika medulla spinalis di rusak di atas daerah sacral tetapi segmen sacral masih intak, refleks berkemih yang khas masih dapat terjadi. Namun, refleks refleks tidak lagi dikendalikan lagi oleh otak. Selama hari – hari pertama sampai beberapa minggu setelah medulla spinalis tersebut rusak, refleks berkemih tertekan akibat keadaan yang di sebut “syok spinal” yang di sebabkan oleh kehilangan mendadak impuls rangsang dari batang otak dan serebrum. Namun, bila pengosongan kandung kemih dilakukan secara periodic melalui kateterisasi guna mencegah cedera kandung kemih akibat peregengan kandung kemih yang berlebihan, kemampuan perangsangan refleks berkemih meningkatsecrara bertahap sampai refleks berkemih normal kembali; kemudian, pengosongan kandung kemih secara periodic (waktunya tidak diketahui) timbul.
Yang menimbulkan dan relative tidak terkendalinya berkemih, keadaan ini berasal dari kerusakan parsial pada medulla spinalis atau batang otak yang mengganggu hampir seluruh sinyal penghambat. Oleh karena itu, impuls rangsang yang terus menerus memasuki medulla spinalis membuat pusat sacralis begitu mudah terangsang bahkan dengan sedikit urin saja, sudah dapat mencetuskan refleks berkemih yang tak terkendali, dan dengan demikian menyebabkan sering berkemih.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA
Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria. Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
1. Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri dari:
a. Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.
Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
b. Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
- Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
- Vas Deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
- Saluran Ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
- Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
c. Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.
- Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
- Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
- Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
2. Organ Reproduksi Luar
Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.
a. Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
b. Skrotum
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
Spermatogenesis
Sermatogenesis terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang mana bertujuan untuk membentu sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis.
Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogenia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Setelah melewati beberapa minggu, setiap spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk dua buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid. Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis membentuk empat buah spermatid. Spermatid merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersifat haploid (n atau mengandung 23 kromosom yang tidak berpasangan). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma). Proses perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi.
Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.
Kepala sperma terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma. Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum.
Pada ekor sperma terdapat badan sperma yang terletak di bagian tengah sperma. Badan sperma banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma. Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli yang memiliki fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis.
Hormon Pada Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
1. Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
2. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
3. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
4. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
5. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria
1. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
2. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
3. Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
4. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
5. Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
6. Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
Kelainan
1. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.
Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
2. Gonore (kencing nanah)
Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.
Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
3. Herpes Genetalis
Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.
1. Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri dari:
a. Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.
Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
b. Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
- Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
- Vas Deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
- Saluran Ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
- Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
c. Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.
- Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
- Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
- Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
2. Organ Reproduksi Luar
Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.
a. Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
b. Skrotum
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
Spermatogenesis
Sermatogenesis terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang mana bertujuan untuk membentu sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis.
Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogenia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Setelah melewati beberapa minggu, setiap spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk dua buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid. Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis membentuk empat buah spermatid. Spermatid merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersifat haploid (n atau mengandung 23 kromosom yang tidak berpasangan). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma). Proses perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi.
Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.
Kepala sperma terdiri dari sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma. Pada bagian membran permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum.
Pada ekor sperma terdapat badan sperma yang terletak di bagian tengah sperma. Badan sperma banyak mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma. Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli yang memiliki fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis.
Hormon Pada Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
1. Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
2. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
3. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
4. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
5. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria
1. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
2. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
3. Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
4. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
5. Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
6. Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
Kelainan
1. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.
Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
2. Gonore (kencing nanah)
Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.
Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
3. Herpes Genetalis
Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.
Senin, 14 Februari 2011
midwife :))
ini foto waktu kita jalan di Point Square Lebak Bulus , disini ada foto temen gue namanya Iim , Aliya , Neneng, Mutiara, Dewi dan Astri :))
mereka temen-temen baik gue di kampus .
mereka temen-temen baik gue di kampus .
Sabtu, 12 Februari 2011
KTI KELUARGA BERENCANA
PERANGKAT KERAS (HARDWARE)
“Karya tulis ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah”
APLIKASI KOMPUTER
Disusun Oleh:
Yeni Kusumawati
Sina Ayu Pangestu
STIKes WIDYA DHARMA HUSADA
Jl.Surya kencana No.1 Pamulang-Tangerang Selatan
2011
LEMBAR PERSETUJUAN
KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI
KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester mata kuliah Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
Yeni Kusumawati
NIM : 1011.1.0060
Disetujui :
Pembimbing Materi Pembimbing
( Drs.Komarudin ) ( Yusni Purwanti, S.Si.T )
Mengetahui Ketua Jurusan
( Drs.H. M. Adjidin, M.Si )
iv
HALAMAN PENGESAHAN
KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI
Karya Tulis
Disusun Oleh :
Yeni Kusumawati
NIM: 1011.1.0060
Disetujui Oleh :
Penguji I Penguji II
( Tri Endah, S.Kep ) ( Dr.Gatot Subroto )
Disahkan Oleh :
Wakil Rektor I
( Drs. Dayat Hidayat, M.M )
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR………………………………………..………………………………..…i
ABSTRAK…………………………………………………………………………..……………ii
MOTTO……………………………………………………………………………………….…iii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………………….……iv
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………………....v
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………………………………..vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………………vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…..….......viii
DAFTAR GAMBAR DAN TABLE.......………………………………..………………….......ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….…………………....x
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………..………………………………………….1
1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………………..………………….1
1.3 Pembatasan Masalah…………………………………………………………………………..2
1.4 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..2
1.5 Tujuan Penelitian……………………………………...………………………………………2
1.5.1 Tujuan Umum……………………………………………………………………..2
1.5.2 Tujuan Khusus…………………………………………………………………….2
1.6 Manfaat Penelitian…………………………………………………………………….………3
1.6.1 Bagi Institusi Penelitian………………………………………………….………..3
1.6.2 Bagi Instansi……………………………………………………………………….3
1.6.3 Bagi Penulis……………………………………………………………………….3
BAB II. KERANGKA BERPIKIR DAN TEORI
2.1 Pengertian Keluarga Berencana dan Kontrasepsi……………………………………………4
2.2 Macam-Macam Metoda Kontrasepsi………………………………………………..………5-6
2.3 Pelayanan Keluarga Berencana…………………………………………………………..…6-9
BAB III. METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………..…………………....10
3.2 Metode Penelitian……………………………………………………………………………10
3.3 Metode Pengumpulan Data…………………………………………………………………..10
3.4 Analisa Data………………………………………………………………………………….10
BAB VI. PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Gambaran Umum………………………………………………….…………………………11
4.2 Pembahasan Penelitian……………….………………………………………………………12
4.3 Hasil Penelitian…………………………………………...………………………………….12
viii
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………..……………………………………………13
5.2 Saran…………………………………………………………………………………………14
5.2.1 Saran Untuk Ibu……………………………………………………………………14
5.2.2 Saran Untuk Tenaga Kesehatan……………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...15
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI”.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Komarudin selaku Dosen pembimbing bahasa Indonesia
2. Ibu Hj. Betty Anwar, S.Si. T , selaku pembimbing satu.
3. Ibu Yusni Purwanti, S.Si.T , selaku pembimbing dua.
Ibarat “gading yang tak retak”, penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu pesan dan kritik yang sifatnya membangun
dan memperbaiki sangat penulis harapkan demi kebaikan karya ilmiah ini. Supaya karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Pamulang, 25 Desember 2010
Penulis
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. INDENTITAS
Nama : Yeni Kusumawati
Tempat/Tanggal Lahir : Kuningan, 2 Juli 1992
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Perumahan Sinar Pamulang Permai Blok A8 No.18 Pamulang
Hoby : Membaca , menulis , mendengarkan music , berenang .
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
MI PUI Kuningan : Lulus Tahun 2004
SMP Negeri I Kuningan : Lulus Tahun 2007
SMA Negeri 99 Jakarta Timur : Lulus Tahun 2010
STIKes WDH-UNPAM : 2010 Sampai sekarang
vii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
N a m a :Yeni Kusumawati
Tempat/Tanggal Lahir : Kuningan/2 Juli 1992
NIM :01.04.413
Menyatakan bahwa karya ilmiah yang berjudul:
“Keluarga Berencana dan Kontrasepsi”, merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila terbukti tidak demikian,
saya bersedia menerima segala sanksi yang telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini
saya buat dengan sesungguhnya.
Pamulang, 25 Desember 2010
Penulis,
Yeni Kusumawati
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga Berencana adalah merupakan salah satu program yang direncanakan dan dijalankan oleh suatu keluarga khusunya Ibu yang menggunakannya karena program keluarga berencana ini disebut juga bisa menjarangkan kehamilan atau membatasi jumlah anak yang diingkan oleh setiap keluarga dengan bantuan alat kontrasepsi yang digunakan oleh sang ibu.
Banyak perempuan yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor-faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk status kesehatan, efek samping potensial, konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan, keluarga yang direncanakan, persetujuan suami bahkan norma budaya lingkungan orang tua. Untuk ini semua konseling merupakan bagian integral yang sangat penting dalam pelayanan Keluarga Berencana. Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien, karena masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap klien.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi penelitian karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Keluarga berencan itu ?
2. Bagaimana hubungan KB dengan kontrasepsi yang digunakan oleh Ibu?
3. Apa saja KB dan kontrasepsi yang digunakan oleh Ibu?
4. Siapa saja yang berperan dalam program KB dan pemilihan alat kontrasepsi yang benar?
1.3 Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi KB tetapi dalam penelitian ini, penulis membatasi pada ibu yang meliputi umur, pendidikan dan pengetahuan di Kelurahan Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang tahun 2010.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas maka dapat dikemukakan perumusan masalahnya adalah “Belum diketahuinya hubungan karakteristik dan pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB”, sehingga yang menjadi pertanyaan penelitian adalah bagaimana hubungan karakteristik dan pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB yang akan dgunakan oleh sang ibu?
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Tujuan Umum
Mengetahui adanya hubungan KB dengan pemilihan kontrasepsi pada Ibu di wilayah UPTD Puskesmas Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang Tahun 2010.
1.5.2 Tujuan Khusus
1) Diketahuinya hubungan KB dengan pemilihan alat kontrasepsi pada Ibu
2) Diketahuinya pengetahuan Ibu tentang KB dan Kontrasepsi
3) Diketahuinya manfaat dari KB dan kontrasepsi yang dijalankan oleh Ibu.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian tentang hubungan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB di Kelurahan Pamulang Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang tahun 2010.
1.6.2 Bagi Instansi
1) Sebagai masukan kepada pengelola program dalam merencanakan kegiatan peningkatan penggunaan alat kontrasepsi KB.
2) Sebagai masukan bagi peningkatan kualitas dalam memberikan pelayanan KB kepada sasaran atau masyarakat.
3) Sebagai masukan dalam upaya meningkatkan promosi kesehatan, khususnya promosi tentang pentingnya pemilihan alat kontrasepsi KB kepada masyarakat di wilayah Puskesmas Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang.
1.6.3 Bagi Penulis
Mendapatkan pengetahuan tambahan tentang KB dan alat kontrasepsi yang digunkan oleh ibu itu ternyata banyak sekali macam-macam dan kegunaannya masing-masing tergantung pada apa yang digunkan oleh Ibu.
BAB II
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Pengertian Keluarga Berencana dan Kontrasepsi
Keluarga berencana (KB) adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi. Menurut Hartanto, Hanafi (2004:26) ”keluarga berencana adalah tindakan membanu individu atau pasangan suami isteri untuk menghindari kelahiran dan kehamilan yang tidak diinginkan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga”.(1)
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya ini dpaat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen. Menurut BKKN (1996:21) ”Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma tersebut”.(2)
Tujuan Keluarga berencana pada umumnya adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan jumlah penduduk untuk memakai kontrasepsi
b) Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi
c) Meningkatnya kesehatan Keluarga Berencana dengan cara perpanjangan kelahiran.
2.2 Macam- macam Metode Kontrasepsi
a. Metode Sederhana
1) Tanpa Alat
• Metode kalender
2) Dengan Alat
• Kondom
b. Metode Modern
Hartanto, Hanafi (2004:42)
1) Kontrasepsi Hormonal
• Per Oral (pil oral kombinasi /POK, mini-pil, morning after pil)
• Injeksi atau suntikan (1 bulan, 2 bulan, 3 bulan)
• Sub Kutis (implant atau alat kontrasepsi bawah kulit / AKBK)
2) Intra Uterine Devices / IUD / AKDR / Alat kontrasepsi dalam rahim
3) Kontrasepsi mantap
• MOW (Medis Operatif Wanita)
• MOP (Medis Operatif Pria)(3)
Metode memilih kontrasepsi untuk be-KB yang baik adalah dengan cara memperhatikan efek samping dan apakah aman untuk dipaki oleh seorang Ibu yang akan mempergunakan kontrasepsi tersebut. Sebelum Ibu menggunakan alat kontrasepsi untuk ber-KB tersebut Ibu harus terlebih dahulu berkonsultasi ke Bidan/Dokter.
Menurut Hartanto, Hanafi (2004: 36)
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik adalah:
• Aman/ tidak berbahaya
• Dapat diandalkan
• Sederhana, sedapat-dapatnya tidak usah dikerjakan oleh Dokter.
• Murah
• Dapat diterima oleh banyak orang
• Pemakaian jangka lama.(4)
2.3 Pelayanan Keluarga Berencana
Peran pelayanan Keluarga Berencana khusunnya disasarkan untuk kesehatan ibu dan bayinya. Maka dari itu proses dan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan seperti Dokter dan khususnya Bidan haruslah memenuhi syarat tetang pelayanan kesehatan keluarga berencana yang baik. Sehinnga tidak mengancam kesehatan pada Ibu dan bayinya. Menurut DEPKES RI (2002, 17) ”Pelayanan kontrasepsi yang semula menjadi program pemerintah dengan orientasi pemenuhan target melalui subsidi penuh dari pemerintah, berangsur-angsur bergeser menjadi suatu gerakan masyarakat yang sadar akan kebutuhannya hingga bersedia membayar untuk memenuhinya”.(5)
Maka dari itu harus diperhatikan secermat mungkin hal-hal yang mungkin akan diberikan pelayanan dalam keluarga berencana.
DEPKES RI (2002, 20)
Ada 5 hal penting dalam pelayanan keluarga berencana yang harus diperhatikan :
1. Prioritas Pelayanan KB diberikan terutama pada pasangan berusia subur yang istrinya mempunyai keadaan 4 terlalu, yaitu terlalu muda(usia kurang 20 tahun), terlalu banyak anak (lebih dari 3 orang), terlalu dekat jarak kehamilan(kurang dari 2 tahun), dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun)
2. Menekankan bahwa KB merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan isteri. Suami juga perlu berpartisipasi aktif dalam ber-KB dengan menggunakan alat metoda kontrasepsi untuk pria
3. Member informasi lengkap dan adil tentang keuntungan dan kelemahan masing-masing metoda kontrasepsi. Setiap klien berhak mendapatkan informasi hali ini. Sehinnga dapat mempertimbangkan metoda yang cocok bagi dirinya
4. Memberi nasihat tentang metoda yang paling cocok sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien untuk memudahkan klien menentukan pilihan.
5. Memberikan informasi tentang kontraindikasi tentang berbagai macam pemakaian metoda kontrasepsi. (6)
Pengguna KB biasanya digunakan oleh ibu yang akan menjarangkan jumlah kelahiran pada keluarganya. Contonya seperti pengguna KB semacam KB suntikan, KB spiral, KB pil dan lain-lain. Ibu boleh menggunakan KB yang jenis apa saja asalkan Ibu harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada Dokter/Bidan. Cara-cara ber-KB , yaitu :
1. Kondom
Kondom adalah salah satu kontrasepsi untuk Bapak, untuk mencegah kehamilan jangka pendek. Kondom dapat dipergunakan tanpa harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada Dokter/Bidan.
2. Pil KB
Ada beberapa jenis Pil KB. Dokter/Bidan bisa memilihkannya untuk Ibu. Pil KB berisi hormone sebagaimana yang ada pada tubuh kita. Dikemas dalam strip, ada yang berisi 28 pil dan ada yang 21. Pil harus diminum setiap hari satu, pada waktu yang sama.
3. Suntikan KB
Obat terkandung dalam suntikan KB sebenarnya sama dengan isi pil mini KB, yaitu sejenis hormone yang ada dalam tubuh kita. Bedanya , suntikan KB cukup 3 bulan sekali.
Suntikan KB disuntikan dibokong atau lengan oleh Dokter/Bidan yang terlatih.
4. IUD/Spiral
Adalah alat pemasangan,untuk mencegah kehamilan pemeriksaan yang bentuknya kecil dan dipasang dengan keahlian tinggi oleh Dokter/Bidan ke dalam rahim Ibu.
Itulah cara-cara ber-KB . Setelah Ibu memakai salah satu cara ber-KB diatas, Ibu harus merawat KB yang dipakainya. Dengan cara Ibu berkonsultasi atau memeriksakan KB kepada Dokter/Bidan yang terlatih. Biasanya pemeriksaan KB dilakukan tergantung dari KB yang dipakai oleh Ibu. Contohnya KB spiral , pemeriksaannya harus dilakukan setiap 1 tahun sekali.
KB pada saat ini masih memiliki peran penting dalam upaya menekan ledakan jumlah penduduk. Jadi ,KB itu sangat penting bagi masyarakat , agar tidak terjadi lonjakan penduduk khususnya di Indonesia. Biasanya masyarakat beranggapan orang miskin itu pasti anaknya banyak , tetapi ini sama sekali tidak benar karena lapisan masyarakat harus mempunyai kesadaran diri untuk menjalankan program KB. Tujuannya adalah agar di Indonesia tidak terjadi lagi lonjakan penduduk . Program KB mempunyai banyak keuntungan . Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi Pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu factor penting dalam upaya menurunkan angka kematian materal. Ini berarti program tersebut dapat emmberikan manfaat ekonomi dan kesehatan.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian karya ilmiah ini dilaksanakan di tempat atau wilayah Puskesmas Tangerang Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang selatan. Ada pun waktu dilaksanakan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember sampai bulan januari.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan metode korelasi dengan menghubungkan beberapa data atau sumber yang berhubungan dengan judul karya ilmiah ini yaitu Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Ada pun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu dengan cara mengumpulkan data atau sumber yang ada di Puskesma Pamulang dan dengan cara mengumpulkan sumber buku yang berkaitan dengan penulisan karya ilmiah ini.
3.4 Analisa Data
Analisa data yang penulis lakukan adalah dengan menganalisis hasil data dan sumber yang telah penulis cari sehingga penulis dapat menyimpulkan tentang factor-faktor apa saja yang berhubungan dengan Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Keluarga Berencana dan alat kontrasepsi itu saling berhubungan, karena KB tanpa kontrasepsi itu tidak akan berhasil. Jadi untuk lancarnya dan suksesnya program KB yang dijalankan oleh Ibu atau Keluarga harus menggunakan alat kontrasepsi. Banyak faktor yang berpengaruh dalam suksesnya program KB ini misalanya saja keluarga atau suami ikut mendukung untuk lancarnya dan suksesnya program KB ini , dan Ibu juga harus sering berkonsultasi kepada Bidan tentang knotrasepsi apa yang baik dan aman digunakan oleh Ibu.
Memang pada dasarnya alat ontrasepsi itu baik semua gunanya tetapi Ibu dan Bidan yang lebih mengetahui aman atau tidaknya kontrasepsi yang akan dipakai itu.
Maka memang penting sekali dan berhubungan alat kontrasepsi dengan KB demi lancarnya programkeluarga untuk menjarangkan suatu kehamilan.
5.2 Pembahasan Penelitian
Keluarga Berencana adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh Ibu dalam menajarangkan kehamilan atau mengcegah kehamilan yang tidak diinginkan oleh Ibu dalam jangka waktu tertentu.
Kontrasepsi adalah alat atau obat yang membantu untuk mencegah terjadinya kehamilan pada Ibu.
Berbagai macam KB dan alat kontrasepsi yang ada misalnya IUD, PIL KB , KB suntik, Kondom,dll macamnya.
Pemilihan kontrasepsi yang akan digunakan oleh Ibu harus sesuai dengan anjuran Bidan, maka dari itu Ibu harus terlebih dahulu berkonsultasi kepada Bidan dalam menggunkan kontrasepsi yang akan digunakan.
5.3 Hasil Penelitian
Adapun hasil dari penelitian karya tulis ini sesuai dengan gambaran dan pembahasan yang telah ditulis oleh penulis ini adalah memang berkaitan atau berhubungan sekali KB dan Kontrasepsi itu terutama pada Ibu yang akan menjalankan program tersebut.
Maka peran tenaga kesehatan seperti Bidan sangat perlu untuk membantu Ibu mensukseskan program KB dan kontrasepsi yang akan digunakan pada Ibu. Sehinngga Ibu tidak akan mengalami efek samping yang tidak diinginkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Tujuan keluarga berencana adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Sedangkan dalam era otonomi daerah saat ini pelaksanaan program Keluarga Berencana nasional bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas memiliki visi, sejahtera, maju, bertanggung jawab, bertakwa dan mempunyai anak ideal, dengan demikian diharapkan.
KB dengan kontrasepsi saat ini dirasakan masyarakat, khususnya pasangan suami istri, sebagai salah satu kebutuhannya. Pelayanan kontrasepsi yang semula menjadi program pemerintah dengan orientasi pemenuhan target melalui subsidi penuh dari pemerintah, berangsur-angsur bergeser menjadi suatu gerakan masyarakat yang sadar akan kebutuhannya hingga bersedia membayar untuk memenuhinya.
Peran pelayanan Keluarga Berencana diarahkan untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi, karena kehamilan yang diinginkan dan berlangsung pada keadaan dan saat yang tepat, akan lebih menjamin keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Pelayanan KB bertujuan menunda, menjarangkan, atau membatasi kehamilan bila jumlah anak sudah cukup. Dengan demikian pelayanan KB sangat berguna dalam mengatur kehamilan dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak tepat waktu.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Ibu
1) Melakukan konseling kepada bidan atau Dokter secara teratur
2) Mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diadakan oleh Bidan atau Dokter
3) Melakukan pemeriksaan secara rutin agar berhasilnya KB yang dilakukan.
4) Mengetahui terlebih dahulu Kontrasepsi yang akan digunakan oleh Ibu.
5.2.2 Saran Untuk Tenaga Kesehatan
1) Memberikan informasi tentang KB dan kontrasepsi
2) Memberikan penyuluhan tentang KB dan kontrasepsi
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1995. Pusdiknakes, Keluarga Berencana, Jakarta.
Hartanto Hanafi, 2003, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Saifuddin Abdul, 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi 2. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Depkes RI. 2002. Pusdiknakes. Pelayanan Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Erlangga, Jakarta.
http://www.google.com/wikipedia.com/keluargaberencanadankontrasepsi
“Karya tulis ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah”
APLIKASI KOMPUTER
Disusun Oleh:
Yeni Kusumawati
Sina Ayu Pangestu
STIKes WIDYA DHARMA HUSADA
Jl.Surya kencana No.1 Pamulang-Tangerang Selatan
2011
LEMBAR PERSETUJUAN
KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI
KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester mata kuliah Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
Yeni Kusumawati
NIM : 1011.1.0060
Disetujui :
Pembimbing Materi Pembimbing
( Drs.Komarudin ) ( Yusni Purwanti, S.Si.T )
Mengetahui Ketua Jurusan
( Drs.H. M. Adjidin, M.Si )
iv
HALAMAN PENGESAHAN
KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI
Karya Tulis
Disusun Oleh :
Yeni Kusumawati
NIM: 1011.1.0060
Disetujui Oleh :
Penguji I Penguji II
( Tri Endah, S.Kep ) ( Dr.Gatot Subroto )
Disahkan Oleh :
Wakil Rektor I
( Drs. Dayat Hidayat, M.M )
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR………………………………………..………………………………..…i
ABSTRAK…………………………………………………………………………..……………ii
MOTTO……………………………………………………………………………………….…iii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………………….……iv
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………………....v
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………………………………..vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………………vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…..….......viii
DAFTAR GAMBAR DAN TABLE.......………………………………..………………….......ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….…………………....x
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………..………………………………………….1
1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………………..………………….1
1.3 Pembatasan Masalah…………………………………………………………………………..2
1.4 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..2
1.5 Tujuan Penelitian……………………………………...………………………………………2
1.5.1 Tujuan Umum……………………………………………………………………..2
1.5.2 Tujuan Khusus…………………………………………………………………….2
1.6 Manfaat Penelitian…………………………………………………………………….………3
1.6.1 Bagi Institusi Penelitian………………………………………………….………..3
1.6.2 Bagi Instansi……………………………………………………………………….3
1.6.3 Bagi Penulis……………………………………………………………………….3
BAB II. KERANGKA BERPIKIR DAN TEORI
2.1 Pengertian Keluarga Berencana dan Kontrasepsi……………………………………………4
2.2 Macam-Macam Metoda Kontrasepsi………………………………………………..………5-6
2.3 Pelayanan Keluarga Berencana…………………………………………………………..…6-9
BAB III. METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………..…………………....10
3.2 Metode Penelitian……………………………………………………………………………10
3.3 Metode Pengumpulan Data…………………………………………………………………..10
3.4 Analisa Data………………………………………………………………………………….10
BAB VI. PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Gambaran Umum………………………………………………….…………………………11
4.2 Pembahasan Penelitian……………….………………………………………………………12
4.3 Hasil Penelitian…………………………………………...………………………………….12
viii
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………..……………………………………………13
5.2 Saran…………………………………………………………………………………………14
5.2.1 Saran Untuk Ibu……………………………………………………………………14
5.2.2 Saran Untuk Tenaga Kesehatan……………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...15
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI”.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Komarudin selaku Dosen pembimbing bahasa Indonesia
2. Ibu Hj. Betty Anwar, S.Si. T , selaku pembimbing satu.
3. Ibu Yusni Purwanti, S.Si.T , selaku pembimbing dua.
Ibarat “gading yang tak retak”, penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu pesan dan kritik yang sifatnya membangun
dan memperbaiki sangat penulis harapkan demi kebaikan karya ilmiah ini. Supaya karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Pamulang, 25 Desember 2010
Penulis
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. INDENTITAS
Nama : Yeni Kusumawati
Tempat/Tanggal Lahir : Kuningan, 2 Juli 1992
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Perumahan Sinar Pamulang Permai Blok A8 No.18 Pamulang
Hoby : Membaca , menulis , mendengarkan music , berenang .
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
MI PUI Kuningan : Lulus Tahun 2004
SMP Negeri I Kuningan : Lulus Tahun 2007
SMA Negeri 99 Jakarta Timur : Lulus Tahun 2010
STIKes WDH-UNPAM : 2010 Sampai sekarang
vii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
N a m a :Yeni Kusumawati
Tempat/Tanggal Lahir : Kuningan/2 Juli 1992
NIM :01.04.413
Menyatakan bahwa karya ilmiah yang berjudul:
“Keluarga Berencana dan Kontrasepsi”, merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila terbukti tidak demikian,
saya bersedia menerima segala sanksi yang telah ditetapkan. Demikian surat pernyataan ini
saya buat dengan sesungguhnya.
Pamulang, 25 Desember 2010
Penulis,
Yeni Kusumawati
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga Berencana adalah merupakan salah satu program yang direncanakan dan dijalankan oleh suatu keluarga khusunya Ibu yang menggunakannya karena program keluarga berencana ini disebut juga bisa menjarangkan kehamilan atau membatasi jumlah anak yang diingkan oleh setiap keluarga dengan bantuan alat kontrasepsi yang digunakan oleh sang ibu.
Banyak perempuan yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor-faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk status kesehatan, efek samping potensial, konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan, keluarga yang direncanakan, persetujuan suami bahkan norma budaya lingkungan orang tua. Untuk ini semua konseling merupakan bagian integral yang sangat penting dalam pelayanan Keluarga Berencana. Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien, karena masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap klien.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi penelitian karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Keluarga berencan itu ?
2. Bagaimana hubungan KB dengan kontrasepsi yang digunakan oleh Ibu?
3. Apa saja KB dan kontrasepsi yang digunakan oleh Ibu?
4. Siapa saja yang berperan dalam program KB dan pemilihan alat kontrasepsi yang benar?
1.3 Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi KB tetapi dalam penelitian ini, penulis membatasi pada ibu yang meliputi umur, pendidikan dan pengetahuan di Kelurahan Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang tahun 2010.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas maka dapat dikemukakan perumusan masalahnya adalah “Belum diketahuinya hubungan karakteristik dan pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB”, sehingga yang menjadi pertanyaan penelitian adalah bagaimana hubungan karakteristik dan pengetahuan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB yang akan dgunakan oleh sang ibu?
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Tujuan Umum
Mengetahui adanya hubungan KB dengan pemilihan kontrasepsi pada Ibu di wilayah UPTD Puskesmas Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang Tahun 2010.
1.5.2 Tujuan Khusus
1) Diketahuinya hubungan KB dengan pemilihan alat kontrasepsi pada Ibu
2) Diketahuinya pengetahuan Ibu tentang KB dan Kontrasepsi
3) Diketahuinya manfaat dari KB dan kontrasepsi yang dijalankan oleh Ibu.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian tentang hubungan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi KB di Kelurahan Pamulang Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang tahun 2010.
1.6.2 Bagi Instansi
1) Sebagai masukan kepada pengelola program dalam merencanakan kegiatan peningkatan penggunaan alat kontrasepsi KB.
2) Sebagai masukan bagi peningkatan kualitas dalam memberikan pelayanan KB kepada sasaran atau masyarakat.
3) Sebagai masukan dalam upaya meningkatkan promosi kesehatan, khususnya promosi tentang pentingnya pemilihan alat kontrasepsi KB kepada masyarakat di wilayah Puskesmas Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang.
1.6.3 Bagi Penulis
Mendapatkan pengetahuan tambahan tentang KB dan alat kontrasepsi yang digunkan oleh ibu itu ternyata banyak sekali macam-macam dan kegunaannya masing-masing tergantung pada apa yang digunkan oleh Ibu.
BAB II
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Pengertian Keluarga Berencana dan Kontrasepsi
Keluarga berencana (KB) adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi. Menurut Hartanto, Hanafi (2004:26) ”keluarga berencana adalah tindakan membanu individu atau pasangan suami isteri untuk menghindari kelahiran dan kehamilan yang tidak diinginkan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga”.(1)
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya ini dpaat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen. Menurut BKKN (1996:21) ”Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma tersebut”.(2)
Tujuan Keluarga berencana pada umumnya adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan jumlah penduduk untuk memakai kontrasepsi
b) Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi
c) Meningkatnya kesehatan Keluarga Berencana dengan cara perpanjangan kelahiran.
2.2 Macam- macam Metode Kontrasepsi
a. Metode Sederhana
1) Tanpa Alat
• Metode kalender
2) Dengan Alat
• Kondom
b. Metode Modern
Hartanto, Hanafi (2004:42)
1) Kontrasepsi Hormonal
• Per Oral (pil oral kombinasi /POK, mini-pil, morning after pil)
• Injeksi atau suntikan (1 bulan, 2 bulan, 3 bulan)
• Sub Kutis (implant atau alat kontrasepsi bawah kulit / AKBK)
2) Intra Uterine Devices / IUD / AKDR / Alat kontrasepsi dalam rahim
3) Kontrasepsi mantap
• MOW (Medis Operatif Wanita)
• MOP (Medis Operatif Pria)(3)
Metode memilih kontrasepsi untuk be-KB yang baik adalah dengan cara memperhatikan efek samping dan apakah aman untuk dipaki oleh seorang Ibu yang akan mempergunakan kontrasepsi tersebut. Sebelum Ibu menggunakan alat kontrasepsi untuk ber-KB tersebut Ibu harus terlebih dahulu berkonsultasi ke Bidan/Dokter.
Menurut Hartanto, Hanafi (2004: 36)
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik adalah:
• Aman/ tidak berbahaya
• Dapat diandalkan
• Sederhana, sedapat-dapatnya tidak usah dikerjakan oleh Dokter.
• Murah
• Dapat diterima oleh banyak orang
• Pemakaian jangka lama.(4)
2.3 Pelayanan Keluarga Berencana
Peran pelayanan Keluarga Berencana khusunnya disasarkan untuk kesehatan ibu dan bayinya. Maka dari itu proses dan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan seperti Dokter dan khususnya Bidan haruslah memenuhi syarat tetang pelayanan kesehatan keluarga berencana yang baik. Sehinnga tidak mengancam kesehatan pada Ibu dan bayinya. Menurut DEPKES RI (2002, 17) ”Pelayanan kontrasepsi yang semula menjadi program pemerintah dengan orientasi pemenuhan target melalui subsidi penuh dari pemerintah, berangsur-angsur bergeser menjadi suatu gerakan masyarakat yang sadar akan kebutuhannya hingga bersedia membayar untuk memenuhinya”.(5)
Maka dari itu harus diperhatikan secermat mungkin hal-hal yang mungkin akan diberikan pelayanan dalam keluarga berencana.
DEPKES RI (2002, 20)
Ada 5 hal penting dalam pelayanan keluarga berencana yang harus diperhatikan :
1. Prioritas Pelayanan KB diberikan terutama pada pasangan berusia subur yang istrinya mempunyai keadaan 4 terlalu, yaitu terlalu muda(usia kurang 20 tahun), terlalu banyak anak (lebih dari 3 orang), terlalu dekat jarak kehamilan(kurang dari 2 tahun), dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun)
2. Menekankan bahwa KB merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan isteri. Suami juga perlu berpartisipasi aktif dalam ber-KB dengan menggunakan alat metoda kontrasepsi untuk pria
3. Member informasi lengkap dan adil tentang keuntungan dan kelemahan masing-masing metoda kontrasepsi. Setiap klien berhak mendapatkan informasi hali ini. Sehinnga dapat mempertimbangkan metoda yang cocok bagi dirinya
4. Memberi nasihat tentang metoda yang paling cocok sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien untuk memudahkan klien menentukan pilihan.
5. Memberikan informasi tentang kontraindikasi tentang berbagai macam pemakaian metoda kontrasepsi. (6)
Pengguna KB biasanya digunakan oleh ibu yang akan menjarangkan jumlah kelahiran pada keluarganya. Contonya seperti pengguna KB semacam KB suntikan, KB spiral, KB pil dan lain-lain. Ibu boleh menggunakan KB yang jenis apa saja asalkan Ibu harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada Dokter/Bidan. Cara-cara ber-KB , yaitu :
1. Kondom
Kondom adalah salah satu kontrasepsi untuk Bapak, untuk mencegah kehamilan jangka pendek. Kondom dapat dipergunakan tanpa harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada Dokter/Bidan.
2. Pil KB
Ada beberapa jenis Pil KB. Dokter/Bidan bisa memilihkannya untuk Ibu. Pil KB berisi hormone sebagaimana yang ada pada tubuh kita. Dikemas dalam strip, ada yang berisi 28 pil dan ada yang 21. Pil harus diminum setiap hari satu, pada waktu yang sama.
3. Suntikan KB
Obat terkandung dalam suntikan KB sebenarnya sama dengan isi pil mini KB, yaitu sejenis hormone yang ada dalam tubuh kita. Bedanya , suntikan KB cukup 3 bulan sekali.
Suntikan KB disuntikan dibokong atau lengan oleh Dokter/Bidan yang terlatih.
4. IUD/Spiral
Adalah alat pemasangan,untuk mencegah kehamilan pemeriksaan yang bentuknya kecil dan dipasang dengan keahlian tinggi oleh Dokter/Bidan ke dalam rahim Ibu.
Itulah cara-cara ber-KB . Setelah Ibu memakai salah satu cara ber-KB diatas, Ibu harus merawat KB yang dipakainya. Dengan cara Ibu berkonsultasi atau memeriksakan KB kepada Dokter/Bidan yang terlatih. Biasanya pemeriksaan KB dilakukan tergantung dari KB yang dipakai oleh Ibu. Contohnya KB spiral , pemeriksaannya harus dilakukan setiap 1 tahun sekali.
KB pada saat ini masih memiliki peran penting dalam upaya menekan ledakan jumlah penduduk. Jadi ,KB itu sangat penting bagi masyarakat , agar tidak terjadi lonjakan penduduk khususnya di Indonesia. Biasanya masyarakat beranggapan orang miskin itu pasti anaknya banyak , tetapi ini sama sekali tidak benar karena lapisan masyarakat harus mempunyai kesadaran diri untuk menjalankan program KB. Tujuannya adalah agar di Indonesia tidak terjadi lagi lonjakan penduduk . Program KB mempunyai banyak keuntungan . Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi Pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu factor penting dalam upaya menurunkan angka kematian materal. Ini berarti program tersebut dapat emmberikan manfaat ekonomi dan kesehatan.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian karya ilmiah ini dilaksanakan di tempat atau wilayah Puskesmas Tangerang Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang selatan. Ada pun waktu dilaksanakan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember sampai bulan januari.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan metode korelasi dengan menghubungkan beberapa data atau sumber yang berhubungan dengan judul karya ilmiah ini yaitu Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Ada pun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu dengan cara mengumpulkan data atau sumber yang ada di Puskesma Pamulang dan dengan cara mengumpulkan sumber buku yang berkaitan dengan penulisan karya ilmiah ini.
3.4 Analisa Data
Analisa data yang penulis lakukan adalah dengan menganalisis hasil data dan sumber yang telah penulis cari sehingga penulis dapat menyimpulkan tentang factor-faktor apa saja yang berhubungan dengan Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Keluarga Berencana dan alat kontrasepsi itu saling berhubungan, karena KB tanpa kontrasepsi itu tidak akan berhasil. Jadi untuk lancarnya dan suksesnya program KB yang dijalankan oleh Ibu atau Keluarga harus menggunakan alat kontrasepsi. Banyak faktor yang berpengaruh dalam suksesnya program KB ini misalanya saja keluarga atau suami ikut mendukung untuk lancarnya dan suksesnya program KB ini , dan Ibu juga harus sering berkonsultasi kepada Bidan tentang knotrasepsi apa yang baik dan aman digunakan oleh Ibu.
Memang pada dasarnya alat ontrasepsi itu baik semua gunanya tetapi Ibu dan Bidan yang lebih mengetahui aman atau tidaknya kontrasepsi yang akan dipakai itu.
Maka memang penting sekali dan berhubungan alat kontrasepsi dengan KB demi lancarnya programkeluarga untuk menjarangkan suatu kehamilan.
5.2 Pembahasan Penelitian
Keluarga Berencana adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh Ibu dalam menajarangkan kehamilan atau mengcegah kehamilan yang tidak diinginkan oleh Ibu dalam jangka waktu tertentu.
Kontrasepsi adalah alat atau obat yang membantu untuk mencegah terjadinya kehamilan pada Ibu.
Berbagai macam KB dan alat kontrasepsi yang ada misalnya IUD, PIL KB , KB suntik, Kondom,dll macamnya.
Pemilihan kontrasepsi yang akan digunakan oleh Ibu harus sesuai dengan anjuran Bidan, maka dari itu Ibu harus terlebih dahulu berkonsultasi kepada Bidan dalam menggunkan kontrasepsi yang akan digunakan.
5.3 Hasil Penelitian
Adapun hasil dari penelitian karya tulis ini sesuai dengan gambaran dan pembahasan yang telah ditulis oleh penulis ini adalah memang berkaitan atau berhubungan sekali KB dan Kontrasepsi itu terutama pada Ibu yang akan menjalankan program tersebut.
Maka peran tenaga kesehatan seperti Bidan sangat perlu untuk membantu Ibu mensukseskan program KB dan kontrasepsi yang akan digunakan pada Ibu. Sehinngga Ibu tidak akan mengalami efek samping yang tidak diinginkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Tujuan keluarga berencana adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Sedangkan dalam era otonomi daerah saat ini pelaksanaan program Keluarga Berencana nasional bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas memiliki visi, sejahtera, maju, bertanggung jawab, bertakwa dan mempunyai anak ideal, dengan demikian diharapkan.
KB dengan kontrasepsi saat ini dirasakan masyarakat, khususnya pasangan suami istri, sebagai salah satu kebutuhannya. Pelayanan kontrasepsi yang semula menjadi program pemerintah dengan orientasi pemenuhan target melalui subsidi penuh dari pemerintah, berangsur-angsur bergeser menjadi suatu gerakan masyarakat yang sadar akan kebutuhannya hingga bersedia membayar untuk memenuhinya.
Peran pelayanan Keluarga Berencana diarahkan untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi, karena kehamilan yang diinginkan dan berlangsung pada keadaan dan saat yang tepat, akan lebih menjamin keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Pelayanan KB bertujuan menunda, menjarangkan, atau membatasi kehamilan bila jumlah anak sudah cukup. Dengan demikian pelayanan KB sangat berguna dalam mengatur kehamilan dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak tepat waktu.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Ibu
1) Melakukan konseling kepada bidan atau Dokter secara teratur
2) Mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diadakan oleh Bidan atau Dokter
3) Melakukan pemeriksaan secara rutin agar berhasilnya KB yang dilakukan.
4) Mengetahui terlebih dahulu Kontrasepsi yang akan digunakan oleh Ibu.
5.2.2 Saran Untuk Tenaga Kesehatan
1) Memberikan informasi tentang KB dan kontrasepsi
2) Memberikan penyuluhan tentang KB dan kontrasepsi
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1995. Pusdiknakes, Keluarga Berencana, Jakarta.
Hartanto Hanafi, 2003, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Saifuddin Abdul, 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi 2. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Depkes RI. 2002. Pusdiknakes. Pelayanan Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.
Erlangga, Jakarta.
http://www.google.com/wikipedia.com/keluargaberencanadankontrasepsi
Kamis, 20 Januari 2011
SAHABAT :))
Kata pepatah "teman itu selalu meninggalkan jejak"
dan mungkin pepatah itu benar . hahaha ,
sekarang gue jadi ngerasa jauh bgt sama salah satu sahabat yang gue kenal dari SD sampai sekarang .
saat kita bersama waktu SD sampe SMP itu kita satu sekolahan bareng . dan samapi akhirnya gue pindah sekolah SMA ke jakarta tetep jja kita masih berkomunikasi dan kumpul-kumpul kalo lagi ada liburan panjang sekolah . tapi sekarang semenjak kuliah ga tau kenapa sahabat gue jadi berubah begitu drastis . sampe-sampe gue ga ngenalin dia yang dulu yang selalu naggepin dan ngasih saran buat gue klo gue lagi ada masalah . gue ga tau gue harus gimana lagi sama dia , gue uda coba introspeksi diri gue sendiri kali jja gue punya salah sama dia dan gue juga uda berkali-kali sms dia untuk minta maaf tapi ga ada tanggepan sama sekali dari dia .
sahabaaat ... tersayang , mungkin gue bukan sahabat terbaik buat lo . mungkin sekarang lo uda ga anggep gue sebagai sahabat lo lagi . tapi gue selalu menganggap lo samapai kapan pun lo sahabat gue .
gue harap lo ga bersikap kaya gini sama sahabat lo sendiri . klo emg gue punya salah sebaiknya lo bilang sama gue . jangan diemin gue gini .
gue pengen kita bisa kaya dulu lagi . gue kangen sama lo yang dulu bukan yang sekarang .
dan mungkin pepatah itu benar . hahaha ,
sekarang gue jadi ngerasa jauh bgt sama salah satu sahabat yang gue kenal dari SD sampai sekarang .
saat kita bersama waktu SD sampe SMP itu kita satu sekolahan bareng . dan samapi akhirnya gue pindah sekolah SMA ke jakarta tetep jja kita masih berkomunikasi dan kumpul-kumpul kalo lagi ada liburan panjang sekolah . tapi sekarang semenjak kuliah ga tau kenapa sahabat gue jadi berubah begitu drastis . sampe-sampe gue ga ngenalin dia yang dulu yang selalu naggepin dan ngasih saran buat gue klo gue lagi ada masalah . gue ga tau gue harus gimana lagi sama dia , gue uda coba introspeksi diri gue sendiri kali jja gue punya salah sama dia dan gue juga uda berkali-kali sms dia untuk minta maaf tapi ga ada tanggepan sama sekali dari dia .
sahabaaat ... tersayang , mungkin gue bukan sahabat terbaik buat lo . mungkin sekarang lo uda ga anggep gue sebagai sahabat lo lagi . tapi gue selalu menganggap lo samapai kapan pun lo sahabat gue .
gue harap lo ga bersikap kaya gini sama sahabat lo sendiri . klo emg gue punya salah sebaiknya lo bilang sama gue . jangan diemin gue gini .
gue pengen kita bisa kaya dulu lagi . gue kangen sama lo yang dulu bukan yang sekarang .
Jumat, 14 Januari 2011
Kamis, 06 Januari 2011
omegle with khrishna
You're now chatting with a random stranger. Say hi!
Official messages from Omegle will not be sent with the label 'Stranger:'. Strangers claiming to represent Omegle are lying.
You: hi
Stranger: hi
Stranger: asl
You: indonesia
You: km ?
Stranger: m/f
You: f
You: and you ?
Stranger: uk m
Stranger: how old you are
You: 18 years old , and u ?
Stranger: 22 y
You: what is your name ?
Stranger: krishna
Stranger: and yours
You: Yenny , whre do you life ?
Stranger: my mom is indian and dad from london
You: oh , nice .
Stranger: you had lunch
You: yes , i had . and you ?
Stranger: no well there is no hotel near by
Stranger: your are now studing
You: yes i'm study at Indonesia University
You: do you know it ?
Stranger: cool
You: thank you ,
You: and how about you ?
Stranger: i m aslo studing
You: where are you studying ?
Stranger: i m in mumbai university
You: it's good :)
Stranger: you had seen mumbai
You: no , but i hope ican see mumbai :)
You: had you coming to indonesia ?
Stranger: no well i had not get yet now my pasport
Stranger: indonesia is a nice place
You: ofcourse , indian is nice place too .
You: i like bollywood film
Stranger: yaap
You: you now shah rukh khan ?
Stranger: yes
Stranger: salman khan is my favarate
You: can you teach me indian language ?
Stranger: yes of kos
Stranger: you like to speak in hindi
You: yes , i just know kuch kuch hota hai . hehehe .
Stranger: which is your favorate hero
Stranger: you can understand hindi
You: khritikh roshan
You: no , teach me please :)
Stranger: kya kar rahi hai mean what are you doing now
You: chatting with you :)
You: and you ?
Stranger: so nice hindi no
You: yeah , ofcourse
You: but i'm can't speak hindi
Stranger: ask me a question first in english
You: i just wanna say i love you , what hindi /
Stranger: may tuch sa pyar kar tha ho
You: thak you ,
Stranger: and more
You: you very nice
Stranger: so what other
You: i'm confuse to question to you . hehe .
You: wait a minutes to thinking
Stranger: ok
You: kal hoo naa hoo,,,what is it
Stranger: its srk movie
You: yeah , i'm know , but what ist meaning ?
Stranger: tommorrow comes or not
You: ok , thank you .
You: i want to see your face :)
Stranger: bt i dont hav video chat, r u on facebook?
You: my facebook ist chaachubby@yahoo.co.id
You: and you ?
You: do u have blog ?
Stranger: naggy4u@gmail.com
You: ok , request my facebook . :)
Stranger: ok bt not now
You: why ?
Stranger: coz i hav little work
Stranger: u seen my pic
You: ok , i had .
You: u nice and so handsome :)
Stranger: thanx a lot
You: u're wellcome :)
You: i'm had request you facebook .
You: please to confrim
Stranger: y not, my pleasure
You: i'm offline now :)
You: see you :)
Stranger: ok bye take care
Stranger: see u on facebook
Official messages from Omegle will not be sent with the label 'Stranger:'. Strangers claiming to represent Omegle are lying.
You: hi
Stranger: hi
Stranger: asl
You: indonesia
You: km ?
Stranger: m/f
You: f
You: and you ?
Stranger: uk m
Stranger: how old you are
You: 18 years old , and u ?
Stranger: 22 y
You: what is your name ?
Stranger: krishna
Stranger: and yours
You: Yenny , whre do you life ?
Stranger: my mom is indian and dad from london
You: oh , nice .
Stranger: you had lunch
You: yes , i had . and you ?
Stranger: no well there is no hotel near by
Stranger: your are now studing
You: yes i'm study at Indonesia University
You: do you know it ?
Stranger: cool
You: thank you ,
You: and how about you ?
Stranger: i m aslo studing
You: where are you studying ?
Stranger: i m in mumbai university
You: it's good :)
Stranger: you had seen mumbai
You: no , but i hope ican see mumbai :)
You: had you coming to indonesia ?
Stranger: no well i had not get yet now my pasport
Stranger: indonesia is a nice place
You: ofcourse , indian is nice place too .
You: i like bollywood film
Stranger: yaap
You: you now shah rukh khan ?
Stranger: yes
Stranger: salman khan is my favarate
You: can you teach me indian language ?
Stranger: yes of kos
Stranger: you like to speak in hindi
You: yes , i just know kuch kuch hota hai . hehehe .
Stranger: which is your favorate hero
Stranger: you can understand hindi
You: khritikh roshan
You: no , teach me please :)
Stranger: kya kar rahi hai mean what are you doing now
You: chatting with you :)
You: and you ?
Stranger: so nice hindi no
You: yeah , ofcourse
You: but i'm can't speak hindi
Stranger: ask me a question first in english
You: i just wanna say i love you , what hindi /
Stranger: may tuch sa pyar kar tha ho
You: thak you ,
Stranger: and more
You: you very nice
Stranger: so what other
You: i'm confuse to question to you . hehe .
You: wait a minutes to thinking
Stranger: ok
You: kal hoo naa hoo,,,what is it
Stranger: its srk movie
You: yeah , i'm know , but what ist meaning ?
Stranger: tommorrow comes or not
You: ok , thank you .
You: i want to see your face :)
Stranger: bt i dont hav video chat, r u on facebook?
You: my facebook ist chaachubby@yahoo.co.id
You: and you ?
You: do u have blog ?
Stranger: naggy4u@gmail.com
You: ok , request my facebook . :)
Stranger: ok bt not now
You: why ?
Stranger: coz i hav little work
Stranger: u seen my pic
You: ok , i had .
You: u nice and so handsome :)
Stranger: thanx a lot
You: u're wellcome :)
You: i'm had request you facebook .
You: please to confrim
Stranger: y not, my pleasure
You: i'm offline now :)
You: see you :)
Stranger: ok bye take care
Stranger: see u on facebook
Langganan:
Postingan (Atom)